Senin, 13 Februari 2012

Don’t make me disturb will love you part.1


Hari ini adalah hari pernikahanku dengan seorang namja yang amat kusukai ia adalah kim jong woon, aku memanggilnya sungie.. meskipun usia kami terpaut 11 tahun kami tetap tidak risih dengan perbedaan usia itu karena kami saling menyukai. Ups,,, tidak.. sungie belum pernah bilang padaku kalau dia mencintaiku, sungie hanya bilang kalau ia dan aku akan selalu bersama..tapi walaupun begitu bagiku ia mencintaiku dan akan selalu bersamaku.
            Di depan penghulu sungie mengikrarkan janji sucinya, begitu pun dengan aku. Setelah mengikrarkan janji suci kami berdua,aku dan sungie resmi menjadi suami istri, aku dan sungie bertukar cincin dan sekarang inilah saat-saat yang aku tunggu, sungie ku akan menciumku untuk pertama kalinya..
DEGG..DEGG..DEGG jantungku berdetak kencang melihat wajahnya yang semakin lama semakin mendekat, aku pun reflex menutup mataku.. “chuu~”
sungie menciumku tepat dipipi kananku membuat aku kecewa “kenapa sungie selalu saja mencium pipiku? Bahkan di hari pernikahan kami pun ia tetap mencium pipiku” aku menatap wajahnya dan melihat ada yang aneh,kulihat raut wajah sungie amat datar..
batinku pun bertanya-tanya “ada apa dengan sungie ku? Kenapa ia tidak tersenyum sedikitpun padaku? Dan kenapa ia tampak tidak bahagia?”. Prokk..prokk.prokk Suara tepukan kecil pun menggema disudut-sudut ruangan..
Ya aku memang menikah secara sembunyi-sembunyi atau tertutup, hanya ada keluargaku dan keluarga sungie. Karena aku masih pelajar SMA, jadi aku seharusnya tidak menikah namun karena ini adalah keinginan kakekku sebelum ia meninggal, mau tidak mau aku harus menikah dini..
Aku melihat eomma dan nenek tidak gembira, mereka ingin aku tidak menikah dini dan menentangnya namun karena ini wasiat dari kakek.. eomma dan nenekku tidak bisa berbuat apa-apa selain menyetujuinya.
Aku dan sungie menghampiri kedua keluarga yang telah menjadi satu karena parnikahan kami. Eomma dan nenekku tampak tidak senang melihat sungie.. mereka bahkan tampak enggan melihatnya.
“yoora, besok kau harus masuk sekolah jadi jangan telat” ucap eommaku. Aku menatap eomma dengan tatapan tidak percaya seharusnya eomma tidak mengatakan hal ini dihari pernikahanku apalagi didepan sungie dan keluarganya..
hal itu membuat aku merasa bersalah pada sungie dan keluarganya untung saja appa menolongku, ia mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan kalau aku sangat serasi dengan sungie.
“sobat, bukankah mereka sangat serasi” ucap appaku pada sungie appa “ne, mereka sangat serasi”jawab sungie appa. Sungie Eomma tersenyum “ummp, bukankah sekarang saatnya mereka berdua istirahat” aku tersenyum senang melihat sungie eomma tau yang aku mau..
well, karena ucapan eommanya, sungie pun berpamitan “eomma,appa dan semuanya aku mohon diri.. kajja yoora”ucap sungie sambil memberikan lengannya untuk dirangkul, aku dengan senang hati merangkul lengannya selain karena senang juga karena gaun ku yang sangat berat membuatku susah berjalan.. aku dan sungie masuk kedalam mobil.
Didalam mobil tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir sungie, aku memberanikan diri untuk basa-basi dengannya “emmph.. tadi maafkan eommaku, ia memang seperti itu sangat disiplin” sungie melihat kearahku dan tersenyum “gwaenchana, besok aku akan mengantarkanmu kesekolah” jawabnya.
Aku lega mendengarnya karena sungie tidak marah “ne, tapi kenapa eomma jahat sekali padaku? Aku kan ingin bersamamu oppa” keluhku. Sungie tersenyum lagi, senyum yang hilang saat acara pernikahan sekarang kembali lagi..
”itu karena eommamu sangat care padamu, yoora~ah” jawabnya  “ne, tapi tidak bisakah kita bulan madu sebentar saja?” tanyaku manja, sungie mengacak rambutku pelan “aish, kau ini masih kecil untuk bulan madu..” jawabnya dengan tatapan lurus kedepan a.k.a focus menyetir..
Aku dan sungie terdiam lagi, aku lalu membuka suara “sungie, bisakah kau berjanji padaku satu hal?” tanyaku, sungie mengerutkan dahinya “janji apa?” aku mengangkat tangan kananku.
 “ini..” sungie melihat cincin pernikahan yang melingkar di jari manisku.. “kenapa?” tanyanya “aku ingin kau tidak pernah melepasnya, bisakah kau berjanji padaku?” pintaku padanya, sungie terdiam.. seharusnya aku tahu kalau ia tidak akan mau berjanji..
Aku menurunkan tanganku,.. “sepertinya tidak ada harapan”ucapku pelan, aku melihat sungie yang tetap diam dan membuatku kecewa, aku menundukkan kepalaku aku merasakan air mata yang akan jatuh dari pelupuk mata “jangan menangis yoora”batinku menahan tangis, kulihat ia memegang tangan kiriku..
Aku menengadahkan kepalaku dan menatapnya “ne, aku berjanji padamu” jawabnya. Aku tersenyum senang, air mata ku yang berkaca-kaca dipelupuk mata karena menahan tangis berubah menjadi air mata bahagia..
“gomawo sungie~ah..” ucapku bahagia, “ne, chagi..”balasnya dengan senyum khas yang ia miliki..
@Don’t make me disturb will love you@
Pagi harinya..
            Sungie mengantarku kesekolah “apa kau tidur nyenyak?” tanyanya padaku, “tentu saja.. kalau kau sungie?” Tanya ku kembali “ne, sama..” jawabnya.. aku menatap wajahnya lekat ada sesuatu yang berbeda dari wajahnya..
aku tersadar kalau sungie semalam tidak tidur nyenyak, ada lingkaran hitam dibawah matanya dan wajahnya terlihat tidak segar seperti biasanya, aku tau sungie membohongiku “kau bohong, semalam kau tidak tidur nyenyak kan? Lihat saja matamu ada mata pandanya” ujarku kesal karena dibohongi..
            Bukannya menjawab pertanyaanku, sungie malah melamun dan membuatku kesal setengah mati di hiraukan.. “ikkkhhh…”ingin rasanya aku menegur sungie dengan keras, namun aku tidak bisa melakukannya karena aku harus menghargai suamiku.
Dan kuputuskan untuk mencoba menegurnya pelan “sungie~ah..” tegurku, namun ia tetap diam dalam lamunannya.. aku semakin kesal dan berteriak padanya “TOLONG BERHENTI DISINI…” teriakku membuatnya kaget dan langsung menghentikan mobilnya spontan.
Saat ini aku benar-benar kesal, aku turun dari mobilnya.. aku agak berlari-lari kecil meninggalkan sungie, sungie mengejarku dan menahan lenganku “kau kenapa?” tanyanya yang membuatku kesal untuk kesekian kalinya..
aku kembali berteriak padanya “seharusnya aku yang bertanya seperti itu, kenapa kau terus mengabaikanku.” “mian..mianhae”ucapnya.. aku tidak ingin mendengar kata maaf darinya aku hanya ingin mendengar kata yang membuatnya mengabaikanku..
aku mengibaskan lenganku.. “lepaskan, kau itu sungguh menyebalkan.. biarkan aku pergi aku ingin sendiri” pintaku.. “yoora~ah” ucapnya nanar.. aku melihat bis dan memberhentikannya..
aku masuk kedalam bis.. aku melihat bayangan sungie semakin lama semakin menjauh.. aku terduduk dibangku bis.. sekarang aku sadar kalau aku sudah keterlaluan padanya, seharusnya aku tidak membentaknya.. aku menyesal karena aku tidak bisa mengontrol emosiku dan tidak dapat memahaminya.
Aku menjedug-jedugkan kepalaku ke jendela bis “pabbo..pabbo..jeongmal pabboya.. dasar tak berguna” ucapku merutuki diriku sendiri.. saat akan menjedug.kan kepalaku lagi seseorang menahan kepalaku..
aku melihat seorang namja yang duduk disampingku memegang kepalaku.. “ya~, kau bisa menghancurkan jendela bis..” ucapnya melepaskan tangannya dari kepalaku. “kau tidak boleh melakukannya karena ini bis umum, jika kau ingin melakukannya lakukan saja dijendela rumahmu sendiri”lanjutnya lagi
aku menatapnya dengan pandangan kesal “kenapa apakah ada yang salah?” tanyanya “ne” jawabku singkat “lalu kenapa kau menatapku seperti itu?” tanyanya lagi
“apa kau sungguh-sungguh tidak tahu?” tanyaku kembali “ne..aku sungguh tidak tahu” jawabnya polos.
Aku mengalihkan pandanganku “kau mencampuri urusanku, dan itu membuatku kesal” jawabku ketus.. dia tertawa “haha..benarkah? padahal aku hanya mencoba menahanmu untuk tidak menghancurkan jendela bis, apakah itu yang dimaksud urusanmu?” aishhh.. aku sangat tidak suka ia berkata seperti itu dan mentertawakanku..
aku menginjak kakinya yang tepat berada disebelahku dengan sangat keras membuatnya merintih kesakitan “aaaawwww..appo..appo” rintihnya.. aku menahan tawaku.. ia menatapku kesal.. aku balik menatapnya dengan tatapan menertawakan..
“aku tidak menyangka seorang yeoja bisa menatapku dengan tatapan seperti itu” ucapnya yang membuatku bingung, namun aku pura-pura mengerti “benarkah?oww..berarti aku orang pertama yang seperti itu”ucapku.. ia mengangguk “ne.. dan ku rasa lain kali aku harus memberimu hadiah karena itu”jawabnya sambil tersenyum.
Aku semakin tidak mengerti maksudnya.. “hadiah apakah yang kau maksud?” tanyaku bingung, ia tersenyum “kelak kau juga akan tahu..” jawabnya sambil beranjak dari bangku bis dan turun.. aku semakin bingung dan penasaran “sebenarnya apa yang ia maksud” ucapku pelan..
aku melihat sekitar dan ingat kalau aku sudah berada didepan sekolahku.. aku beranjak dari bangku dan memberhentikan bis yang akan jalan.. aku turun dari bis.. “hah…untung saja tidak kebablasan” ucapku menghela nafas lega..
Sekarang aku sudah berada didepan sekolah yang sudah sangat ku rindukan selama liburan panjang ini.. dengan raut wajah semangat aku masuk kedalam sekolah dan tak sabar untuk bertemu dengan sahabat-sahabatku..
@Don’t make me disturb will love you@
bel sekolah berbunyi.. *suju_don’t don*
            aku dan sahabat-sahabatku duduk ditempat masing-masing.. minri dan youngmi duduk didepanku dan aku duduk disamping min ji..
“ya~, sekarangkan Mrs.shin sedang cuti melahirkan, untuk apa kita duduk rapih seperti ini?” Tanya minri pada youngmi yang kurasa benar..
“umphh, ne memang.. tapi sekarang kita kedatangan guru baru pengganti Mrs.shin sementara” jawab youngmi dan min ji pun ikut nimbrung “apakah guru pengganti itu seorang namja?” Tanya min ji..  youngmi mengangguk
“apakah dia tampan?” Tanya min ji lagi.. “ehhh..dasar kau pikirannya hanya namja dan namja” keluh min ri “biar..aku kan yeoja normal.. benarkan yoora?” Tanya min ji padaku yang sedang memain-mainkan pensil karena memikirkan sungie..
“yoora?” tegur min ji “ahh ne” jawabku singkat “kau tidak mendengarkanku ya?” ucap min ji kecewa ia menundukkan kepalanya..
aku mamegang tangan min ji “ani, bukan begitu..”elakku.. min ji menyipitkan matanya melihat cincin yang ada ditanganku “umpph, yoora cincin apa itu?” Tanya min ji.. aku langsung menyembunyikan cincin itu dengan tangan kiriku “ani.. bukan apa-apa” elakku “siapa yang memberikannya?”Tanya min ri
“ahh,ini..ini..”ucapku terbata-bata “itu pasti pemberian appanya yoora” ucap young mi, “ne..ini pemberian appaku”ucapku membenarkan.. “ohhh”ucap min ji dan min ri berbarengan.. aku tersenyum lega mendengarnya..
“aku kira kau sudah tunangan yoora”ucap min ri “ani, aku kira kau sudah menikah yoora~ah” tolak min ji.. min ri dan youngmi tertawa mendengarnya.. “haha..ada-ada saja kau min ji.. mana mungkin yoora sudah menikah” ucap youngmin mengelak gurauan min ji..
 aku hanya tersenyum seadanya dan mengelus cincinku pelan “mian.. aku tidak bisa memberitahu kalian kalau aku sudah menikah” batinku..
anak-anak lain memberikan aba-aba aka nada guru yang datang sehingga aku dan yang lainnya menyudahi pembicaraan dan focus kedepan.
Min ji berkata padaku pelan “aku penasaran siapa guru itu” aku hanya tersenyum “yang pasti kalau ia namja tampan kau akan suka”ucapku asal.. SREKKK…
Pintu kelas terbuka, aku menatap kearah pintu dan betapa terkejutnya aku melihat sungie ada didepan kelas.. “suamiku”ucapku pelan “mwo?” Tanya min ji yang tak sengaja mendengar ucapanku.
Aku menggeleng “empph..ani” elakku, aku menepuk kedua pipiku keras “aww..” rintihku.. ternyata aku tidak bermimpi.. namja yang ada didepanku ini memang sungie.. aku tersenyum senang melihatnya namun ada Tanda Tanya besar dikepalaku..
“kenapa ia tidak bilang kalau ia akan mengajar disekolahku menggantikan Mrs.shin sementara?” aku menatap sungie lagi..
“waww…gurunya imut dan tampan” ucap young mi.. aku tersenyum mendengarnya, ternyata youngmi menyukai sungie ku..
“dia sangat baby face, apakah ia sudah menikah?” Tanya min ji pada min ri yang berada didepannya.. aku menatap min ji, ingin sekali rasanya aku berkata kalau aku adalah istrinya..
“sepertinya belum..”jawab min ri yang membuatku menatapnya kaget namun min ri tidak menyadarinya “ia tidak memakai cincin di jarinya” lanjut min ri.. PRAKKK…
Itulah keadaan hatiku saat ini, seperti vas bunga yang pecah berkeping-keping..
“annyeonghaseyo.. jeoneun kim jong woon imnida”ucap sungie memperkenalkan diri. Aku menatapnya lekat dan melihat sungie tidak memakai cincin pernikahan dijarinya seperti yang dikatakan min ri.
Hatiku sakit melihatnya dan entah kenapa dadaku sangat sesak, sesak sekali hingga aku tidak bisa mengendalikan perasaanku sendiri.. tak terasa air mataku menetes membasahi pipiku.. tanpa pikir panjang lagi aku berdiri dan langsung meninggalkan kelas. Membuat semua orang dikelas bertanya-tanya..
“kenapa kau melanggar janjimu oppa? Ini bukanlah sifatmu. Kau sudah berubah..kau bukan lagi orang yang ku kenal”gumamku disela-sela perjalanan.
Aku melihat pintu gerbang sekolah dan mempercepat langkahku, entah aku akan pergi kemana yang jelas aku ingin menenangkan hatiku. Namun sebelum aku sampai ke gerbang sekolah, seseorang menahan lenganku.
“sungie” pikirku, aku segera menghapus air mataku dan berbalik…



siapakah orang itu? *wkwkwkwk


to be continued..
Top of Form
Bottom of Form

created by nova camelia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar