Kamis, 16 Februari 2012

Gomawo... Still Love Me Part 2 ^_^

Nareul sarang jusyeoseo gamsahamnida
( Terima Kasih karena Kau telah Mencintaiku )

Onew terus menatapku.
Aku terus menundukkan kepalaku sambil menangis. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan kali ini?. Aku segera keluar dari mobil dan berlari menuju kamarku. Min Mi melihatku masuk kamar dan menangis. Tapi, dia hanya memandangku dari luar kamar karena dia tahu, apa yg dia lakukan tidak akan berarti. “Ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya?” ucapnya.

©      ESOK
Tangisan malam membuat mataku bengkak dan kepalaku pusing. Tapi, bukan hanya kali ini aku merasakan seperti ini. Dan saat aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus. BRAK…… #pingsan
Saat aku tersadar, Min Mi memberiku secangkir teh hangat . “Apa yg terjadi semalam” Tanya Min Mi padaku. Akupun menceritakan semuanya pada Min Mi dan tak sengaja air mataku menetes kembali. Aku tidak ingin seperti ini, aku harus melanjutkan prinsip pertamaku.
“Sudahlah… Jangan memikirkan hal ini. Tidak baik untukmu. Jeongsin-eul boja…” ucapnya. “Gamsahamnida, Nam Min Mi”. “Sekarang kau istirahat saja. Biarkan aku yg menjagamu” lanjut Min Mi. “Anie, pergi saja. Nanti aku liat catatanmu. Jangan khawatirkan aku” jawabku. Min Mi segera pergi ke kampus.

©      Kampus
Chae Min sengaja menabrak Min Mi dan menumpahkan minumannya ke pakaian Min Mi. Min Mi kesal dan mendorong Chae Min. Siwon datang dan membantu Chae Min untuk berdiri. “Apa yg kau lakukan? Kau tidak boleh seperti ini padanya” ujar Siwon. “Mwo? Heuh tadi malam kau bilang pada sahabatku Kim Na Ra bahwa kau mencintainya dan kau membuatnya bertengkar dengan Onew yg tentu lebih baik darimu. Sekarang, saat Na Ra tidak ada kau membela Chae Min yg selalu membuat Na Ra sedih. Hah, pria macam apa kau ini?” jawab Min Mi kesal. “Ada apa dengan Kim Na Ra? Apa dia baik-baik saja?” Tanya Siwon pada Min Mi. “Sudahlah, aku sudah tidak percaya dengan apa yg kamu katakana. Dan satu hal lagi, jangan ganggu Na Ra dan Onew” balas Min Mi meninggalkan Siwon dan Chae Min.
Siwon merasa bersalah atas apa yg terjadi tadi malam. Inilah yg sebenarnya Chae Min inginkan. Chae Min meminta izin pada Siwon untuk pergi ke kelas. Tapi, pada nyatanya Chae Min pergi menemui Min Mi di kelasnya.
“Hey, apa yg kau lakukan di sini? Menggangguku saja” ujar Min Mi saat Chae Min mendatanginya. “Sudahlah, apa yg kau inginkan? Apa kau ingin melihat Na Ra terus bersedih dan menangis hah? Jika kau menyukai Siwon ambilah, jika Siwon ingin dengan perempuan sepertimu” lanjutnya. “Ne, inilah yg aku inginkan. Bahkan aku ingin semua membenci Na Ra. Karena dia selalu mendapatkan apa yg aku inginkan” ucap Chae Min. Dan ternyata saat itu Onew sudah datang dan mengetahui semuanya. “Kau benar-benar…”
Chae Min yg mengetahui keberadaan Onew, terdiam dan pergi mendatangi Siwon yg sedang termenung di kelasnya. “Wae?” sapa Chae Min. “Anie” jawab Siwon singkat. “Apa kau benar-benar jatuh cinta pada Na Ra? Apa yg kau suka darinya? Kenapa? Dan sejak kapan?” Tanya Chae Min sampai semua teman-teman mengarah pada Siwon dan Chae Min. “Geurae, nan geureul sarang haeyo. Aku suka, sejak aku pertama melihatnya. Saat aku melihat sorot matanya, aku merasa nyaman” jawabnya lalu pergi dari kelas.
Di tempat yg berbeda. Onew mendatangi Min Mi dan menanyakan kabar Na Ra. “Annyeonghaseyo. Bolehkah aku menanyakan sesuatu?” Tanya Onew pada Min Mi. “Annyeong. Ne, doemnida?” jawab Min Mi dengan nada kesal. “Bagaimana keadaan Kim Na Ra? Bolehkah aku bertemu dengannya?” lanjut Onew bertanya tentang Na Ra. “Ne. Datang saja” jawabnya.
Bell kampus berbunyi. Ttttttrrrrrriiiiiiiinnnnnnnnngggg………………
Min Mi datang lebih awal. Entah apa yg terjadi hari ini. Namun, aku melihat ekspresi baik dari wajah Min Mi. Aku hanya tersenyum saat Min Mi masuk ke kamarku. “Na Ra, apa kau baik-baik saja?” ujar Min Mi. “Ne…” jawabku singkat. Min Mi memeriksa keadaanku. “Seperti ini kau bilang baik-baik saja? Biar aku panggilkan dokter” lanjutnya. “Anieyo…” Aku melarang Min Mi untuk memanggil dokter, karena aku yakin aku akan baik-baik saja.
Di sudut lain. Onew pergi membeli bunga untuk Na Ra sebagai tanda permintaan maafnya. Dia memilih seikat bunga mawar merah.

©      Rumah
Terdengar bel rumah berbunyi. Aku mendengar suara seorang namja. Ah… Mungkin itu pacar baru Min Mi, pikirku. “Ayo masuk. Na Ra masih demam. Mungkin kedatanganmu sedikit membantu” ucap Min Mi . Onew berjalan cepat menuju kamarku.
“Annyeonghaseyo” sapa Onew mengagetkanku. “Bagaimana keadaanmu?” lanjutnya. “Ne, jal jinaepnida. Gamsahamnida” jawabku. Onew tetap dengan senyuman lembutnya yg selalu membuat tenang. Onew memeriksa keadaanku. “Panas sekali. Hhhhhhm… Mianhae, semua karna aku” ujarnya sambil  menundukkan kepala. “Anieyo, gwenchanayo”. Onew mengeluarkan bunga yg ada di belakangnya. Sungguh, membuatku terharu. Tapi, dia tidak bisa lebih lama di sini. “Mianhae. Aku harus pergi. Dan jika keadaanmu sudah membaik. Aku menunggu di Cake Café, besok malam” ucap Onew dan segera pergi dengan membawa senyuman manisnya. J

©      ESOK
Saat aku membuka mataku. Aku merasa bahwa keadaanku sudah membaik. Aku segera pergi ke dapur untuk membuat sarapan pagi. Namun, aku melihat meja sudah penuh dengan makanan. “Ayo, sarapan pagi sudah siap” sapa Min Mi. “Hari ini, kampus libur jadi hari ini aku fokuskan semua untukmu” lanjutnya. “Aaaah, Nam Min Mi… Gomawo…” balasku sambil memeluknya.
Banyak hal yg kita lakukan bersama. Kita lepaskan semua beban dan tertawa bersama.
Dan saat malam tiba. Tak ku sangka Min Mi telah menyiapkan segalanya. Min Mi mengantarku ke Cake Café karna dia khawatir dengan keadaanku. Tapi, dia hanya mengantarku hingga halaman Café saja.
Aku mengingat apa yg terjadi malam itu. Sungguh, membuatku merasa sedih kembali. Tapi, aku tidak ingin merusak suasana ini. Akhirnya, aku segera masuk Café. Salah seorang pelayan mengantarku ke suatu tempat. Saat aku masuk...... Lilin-lilin kecil dan rangkaian bunga mawar yg berbaris di hadapanku. Terdengar suara alunan piano yg harmonis. Aku mencari tahu siapa yg memainkannya dan ternyata itu Onew. Diapun menyanyikan lagu romantis diiringi dengan alunan piano.

That forever more I’ll be the one to love you, to love you
When you need me I’ll be there to make you smile
And forever more I’ll be the one you come to oh honey
I’ll be the one to love you when the morning comes
“ Haha kaya K-drama Miss Ripley… Eh Eh, tapi ini fakta keinginan Onew ( SHINee ) loh “

Ini membuatku semakin terharu dan tak sengaja air mataku mulai menetes. Aku tak percaya dengan semua ini.
Selesai bernyanyi, Onew berjalan mengarah padaku. “Mengapa kau menangis?” Tanya Onew sambil menghapus air mata di pipiku dengan tangannya. “Anieyo” jawabku.
Onew mempersilahkan aku duduk di meja yg telah ia siapkan. “Apa kau suka?” Tanya Onew padaku sambil menyuapiku. “Ne. Gomawo” kataku.
Saat aku memakan hidangan penutup. Aku merasa ada yg aneh. Dan benar saja, ternyata Onew memasukkan cincin dalam hidangan itu. “Saranghae…” ucapnya. Aku semakin tak percaya.
Onew mengantarku hingga depan rumah. Dan saat aku akan keluar dari mobilnya. “Have nice dream. Aku akan menjemputmu besok pagi” ucapnya dengan lemah lembut. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman.
Sungguh ini hari yang sangat bahagia untukku. Yg aku tahu Onew pendiam dan lemah lembut, tapi ia selalu menyiapkan sesuatu yg tidak di duga.

©      ESOK
Min Mi menyambutku dengan suara keras. “Ayooooo… Sebentar lagi Onew datang menjemputmu” ujar Min Mi. Hah…! Dia tahu dari mana???, pikirku.
Aku segera bersiap-siap. Dan saat aku sarapan. Bel berbunyi. “Eheum… Onew sudah datang” ejek Min Mi. Tak lama Onew menghampiriku “Annyeonghaseyo… Na Ra, sudah siap?” sapa Onew. Aku segera menyelesaikan sarapanku dan bersiap untuk pergi ke kampus. Tapi, entah mengapa Min Mi bersikap aneh. “Euuum. Mianhae, aku harus pulang ke rumahku dulu” ujar Min Mi dan segera memberhentikan taksi. “Wae????” teriakku.
Aku pergi ke Kampus hanya dg Onew. Namun, saat sampai di Kampus, aku melihat Min Mi sedang makan di lobi Kampus. “Min Mi, kamu bohong” kataku. “Heeeeh, Mianhae” jawabnya sambil melihat ke arah Onew. “Aaaaaah… Kalian……” ucapku sambil berjalan cepat menuju kelasku. Onew mengejarku. “Mianhae…” ujarnya. WEW… Saat aku sedang bersama Onew, aku  bertemu dengan Siwon yang sedang bersama Chae Min. Tapi, sudahlah aku mungkin ini yg terbaik.
Benar saja, Onew tetap bersikap lemah lembut, tersenyum dan menyapa mereka. “Annyeonghaseyo…” Tapi, Chae Min mengajak Siwon untuk pergi. Onew masih tersenyum. Sungguh, pria yg baik baik, ucapku dalam hati.
Hingga masuk kelas. Tanganku tak lepas dari genggamannya. Dan ini membuat semua terus memandangku. “Sudahlah. Jangan pikirkan mereka” ujar Onew dan lebih mengeratkan genggamannya. Bahkan di kelas dia tidak berhenti tersenyum. Namun, semua berubah saat Siwon masuk dan memintaku untuk maju ke depan.
“Annyeonghaseyo… Di depan kalian semua ada teman kita, Kim Na Ra. Saya minta kepada Kim Na Ra. Bisakah kamu menjelaskan hal apa yg paling membuatmu bahagia?” ucap Siwon di depan kelas.
Ekspresi wajah Onew mulai berubah. Aku takut hal itu terjadi kembali. Aku tidak ingin membuatnya sedih karena dia orang yg selalu bersamaku kapanpun.
“Ne… Hal yg paling membuatku bahagia adalah saat aku bertemu dengan Onew. Orang yg selalu membuatku tersenyum” ucapku sambil tersenyum pada Onew. “Saat kita membaca buku bersama, berlari mencari tempat untuk berteduh, mendengarkan music bersama dan saat dia bernyanyi untukku dengan alunan piano yg dimainkannya” lanjutku. Semua berteriak dan bertepuk tangan. Namun, yg ku lihat Siwon menundukkan kepalanya. Lalu, dia menyuruhku untuk duduk kembali.
Saat pulang kuliah. Onew tetap menggenggam tanganku dan selalu tersenyum. Namun, saat sampai di lobi, aku melihat Siwon, Chae Min dan teman-temannya. Chae Min mulai mengejekku “Perempuan macam apa? Mudah untuk mencintai orang lain yg bersikap baik padanya?” ujar Chae Min sambil tertawa dengan teman-temannya. Onew mulai kesal, tapi aku mencoba untuk membuatnya tenang.
Tak lama, beberapa teman Chae Min melemparkan makanan dan jusnya padaku. Tapi, Onew menghalangiku dan akhirnya semua mengenai Onew. “Kalian sungguh-sungguh tidak baik” kataku sambil membersihkan wajah dan pakaian Onew. Siwon hanya terdiam lalu pergi begitu saja.
“Apa kau baik-baik saja?” tanyaku pada Onew sambil membersihkan wajahnya. “Ne…” jawab Onew singkat sambil tersenyum padaku.
Onew mengantarku pulang. Namun, dia harus segera pulang karena dia mempunyai tanggung jawab terhadap perusahaan ayahnya. Saat aku akan menyebrang, sebuah mobil melaju dengan kencang dan Onew segera menarikku karena mobil itu hampir menabrakku.

TO BE CONTINUED

Kira-kira siapa yah, yang berniat menabrak Na Ra?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar