Jumat, 24 Februari 2012

Happy Cooking !! Part 2

My brother changed my live
Nyanyian burung di pagi hari membangunkanku. Aku segera bersiap-siap. Aku mencari keberadaan Jeongmin dan ternyata Oppa sudah menungguku di mobil. “Hey… Lambat sekali” teriak Chun ji. “Ne…” jawabku.
Aku segera masuk mobil dan bertanya pada Chun ji “Oppa, ini masih terlalu pagi untuk pergi ke sekolah”. “Siapa yg akan pergi ke sekolah sekarang?” ujarnya. Aku kembali bertanya “Lalu kita akan pergi kemana?”. “Ikuti saja” jawabnya.
Chun ji membawaku ke sebuah salon. “Oppa, untuk apa kita datang kesini?” tanyaku sambil menarik tangannya.
Seorang yeoja mendatangi kami. “Annyeonghaseyo. Ada yg dapat kami bantu?” sapanya. “Annyeonghaseyo. Bibi, tolong ubah adikku ini secantik mungkin” pinta Chun ji. Lalu yooja tersebut membawaku ke dalam ruangan. Oppa Chun ji terus menungguku.
“Cham yeppeoyo” ujarnya. “Ah Oppa… Ini tidak cocok untukku” jawabku. “Pabbo… Kau lebih cantik seperti ini. Dan langkah selanjutnya kau harus ubah sikapmu dan katakana pada temanmu jika Oppa ini kekasihmu” lanjutnya. “Untuk apa?” tanyaku. Oppa menarik tanganku dan memasukkanku ke dalam mobil. “Sudah lakukan saja”’ ujarnya. Oppa memanggil yeoja yg telah mengubahku “Bibi… Gomawo”.
Oppa Chun ji mengantarkanku hingga depan sekolah. Hee Ja, Nam Shi, dan Gyu Ri (Three Angels) melihatku sedang bersama Oppa di dalam mobil. Chun ji menggunakan kesempatan itu untuk membuat mereka geram. Jeongmin memelukku dan berkata “Ingat. Jangan sampai mereka curiga, jaga sikapmu dan katakan bahwa Oppa ini kekasihmu”. “Ne… Oppa” jawabku lalu keluar dari mobil. Oppa membuka kaca mobil dan melambaikan tangannya. Three Angels semakin geram.
Aku terus berjalan menuju kelas. Semua memandangku karena perubahan penampilanku.
Keadaan kelas yg ribut berubah menjadi sunyi saat aku masuk. Mereka terus memandangku tapi aku harus bersikap berbeda demi permintaan Oppaku.
“Annyeong…” sapa seorang temanku yg biasanya menyambutku dengan ejekan pedas. Aku membalas sapaan darinya “Annyeong…”. Lalu, Three Angels datang menghampiriku. “Heh. Sejak kapan penampilanmu berubah seperti ini? Kau ingin mengalahkan kami” ucap Hee Ja lalu mendorongku. Aku terjatuh dan seorang namja membantuku untuk berdiri. “Gomawo…” ucapku. Dan itu ternyata Jeongmin “Eh, Mianhae. Kemarin Cakeku mengenai wajahmu” lanjutku. “Ye…” jawabnya.
“Heh… Jangan mengalihkan pembicaraan” ujar Hee Ja. “Ye…” lanjut Nam Shi. Aku memberanikan diri untuk menghadapi mereka “Apa hak kalian melarangku? Penting!”. “Ash… Kau” jawab Hee Ja. Gyu Ri melanjutkan perkataan Hee Ja “Eh, Kau belum menjelaskan siapa namja yg selalu bersamamu? Katakanlah, sebelum Master Chef datang”. “Oh. Itu kekasihku” jawabku singkat. Semua terkejut mendengar perkataanku.
Beberapa saat kemudian Master Chef datang. “Annyeonghaseyo” sapanya. “Annyeonghaseyo” jawab semua siswa. “Ne… Saya kecewa dengan hasil praktek kalian kemarin. Jadi, untuk itu saya ingin kalian melakukannya kembali tapi dengan tema STRAWBERRY CAKE. Ye… kita segera ke ruang praktek”.
Semua siswa pergi ke ruang praktek.
“Aku akan buktikan pada mereka bahwa aku bisa seperti Eomma” ucapku pelan.
Aku terus berkonsentrasi dalam pembuatan Cake. Aku akan membuat Cake yg sesuai dengan imajinasiku. Dan akhirnya, aku berhasil membuat Cake yg benar-benar aku inginkan.
Beberapa Master Chef mencoba semua Cake yg telah dibuat semua siswa. Aku melihat ekspresi yg baik saat Master Chef mencoba Cake buatanku. Dan pada akhirnya pada hari ini juga Master Chef akan mengumunkan Cake yg paling baik. “Ne… Silahkan kalian masuk ke kelas. Kami akan berdiskusi dahulu dan hasilnya akan kami umumkan hari ini juga” ujar salah satu Master Chef.
Semua siswa masuk ke kelas.
Three Angels melanjutkan pembicaraan tadi. “Heh… Mana mungkin dia suka padamu?” ujar Nam Shi. Aku mulai nyaman dengan aku yg sekarang. “ Jinjayo? Lalu, yg mengubahku seperti ini siapa?” ujarku membalikkan keadaan. Mereka terdiam dan tak lama, Master Chef masuk dan segera mengumunkan hasilnya. “Annyeonghaseyo… Saya sudah mendapatkan hasilnya dan ini benar-benar membuat kami terkejut” ujar salah satu Master Chef. “Naega…” teriak Gyu Ri. Semua menertawakannya.
“Dan hasil Cake terbaik kali ini adalah Cake dari………” ujar Master Chef. Semua siswa merasa tegang. “Hwang Ri Rin” lanjutnya.
Semua menatapku tidak percaya dan termasuk aku yg tidak mempercayai hal ini.
“Selamat untuk Hwang Ri Rin. Saya senang dengan perubahanmu. Pertahankan…” ujar seorang Master Chef. “Gamsahamnida…” jawabku sambil tersenyum. “Cheonmaneyo… Ne… Pertemuan kali ini cukup sampai di sini. Bye…” lanjutnya.
Perubahanku ini membuat banyak orang mendekatiku dan ingin berteman denganku. Entah apa yg mereka pikirkan dengan keadaanku dulu, bukankah ini sama saja?, pikirku saat menuju halaman depan sekolah.
“Ririn…” panggil seorang namja.
“Ah, itu Oppa Chun ji. Cepat sekali dia datang menjemputku” ucapku pelan. Aku merasa Three Angels sedang memperhatikanku.
“Oppa…” panggilku. Aku segera masuk mobil dan pulang ke rumah.
“Rin. Bagaimana tanggapan mereka saat melihat perubahanmu?” tanya Chun ji setelah sampai di rumah. “Haha. Semua berbalik” jawabku. Oppa Chun ji bertanya kembali tak percaya “Jinjayo?”. “Ne…” jawabku kembali. “Aaaahhh… Baguskan rencana Oppa?” ujarnya narsis sambil mengacak-acak rambutku. “Oppa…” teriakku lalu tertawa bersama. Tak lama, Oppa Chun ji mendapatkan pesan dari Eomma: Eomma mendapatkan pesan Master Chef di tempat Ririn sekolah. Dia bilang bahwa Ririn berhasil membuat Cake terbaik dari teman-temannya. Eomma titip salam untuk Ririn dan buatlah dia tetap bahagia. Eomma titipkan Ririn padamu.
“Ey. Kau berhasil membuat Cake terbaik?” ujar Jeongmin. “Ne…” jawabku singkat. “Aaaaa… Adikku hebat…” lanjutnya sambil memelukku kencang. “Oppa… Lepaskan…” pintaku dan berusaha melepaskan pelukan Oppa Chun ji. Chun ji melepaskan pelukannya lalu berganti mencubit pipiku hingga merah. “Oppa…… Sakiiiiit” teriakku.
“Mian… Mianhae… aku terlalu bahagia” ujarnya polos. “Harusnya aku yg lebih bahagia, kenapa kau?” jawabku sambil memegangi pipiku yg sakit. “Ye… Ye… Mianhae…” lanjutnya.
Malamnya seperti biasa, kita duduk di teras atas. “Heeeeuuuuhhhhh” keluh Oppa Chun ji. “Oppa… Wae?” tanyaku sambil menarik tangannya. “Anieyo. Aku hanya sedih karena 2 minggu lagi aku harus sudah kembali ke asrama” jawabnya. “Lalu?” ujarku. “Ash… Pabbo. Kalau aku di sana, aku tidak dapat bersenang-senang lagi denganmu” lanjutnya. “Pabbo… Masih ada lain waktu” ujarku membalikkan ucapannya dan berlari kabur darinya. “Aih… Kau berani berkata seperti itu, aku Oppamu” ucapnya lalu mengejarku. Kita terus saling mengejar.
“Hah Hah Hah.. Oppa, sudah cukup aku lelah” pintaku. “Ne…” jawabnya. “Lalu, besok bagaimana rencana untuk besok? Mian, aku tidak dapat membantumu, besok. Aku ada janji dengan temanku” lanjutnya. “Ne, doemnida. Aku bisa jaga diriku sendiri” jawabku. “Oke. Jika ada masalah, kau hubungi Oppa secepatnya” ucapnya lalu masuk ke dalam rumah.
          < HAPPY COOKING >
Aku terbangun saat mendengar suara menyalakan mesin mobil. Aku segera keluar dari kamar dan mencari Oppa Chun ji. “Oppa… Oppa…” panggilku. Aku mencarinya ke seluruh sudut rumah. Yg ku temui bukan Oppa Chun ji tetapi secarik kertas yg tertempel di kulkas.
Adikku sayang. Oppa berangkat lebih pagi karena teman Oppa sudah menunggu lama. Mian.
Saranghae, Oppa Jeongmin.
“Yaah Oppa. Kenapa tidak pergi nanti sore saja? Hari ini kan aku sekolah jam 7 malam. Aku sendiri di rumah” ucapku, berbicara dan mengeluh sendiri.
Yg aku lakukan di rumah hanya diam di kamar dan main games. Hingga tak terasa, langit sudah mulai gelap. Aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan terpaksa pergi sendiri.
Aku datang tepat jam 7. Dan tak berapa lama Master Chef masuk dan menjelaskan menu terbaru yg harus kita pelajari. Saat penyampaian materi, aku merasa bahwa Gyu Ri, Hee Ja dan Nam Shi sedang merencanakan sesuatu. Tapi, aku tidak memperdulikannya dan fokus pada materi yg dijelaskan Master Chef.
Akhirnya sekolah selesai pada jam 9. Aku merasa takut untuk pulang sendiri dan aku mencoba untuk menghubungi Oppa Chun ji. Tapi, pesan itu tidak dapat terkirim. Aku semakin gelisah dan tak lama Nam Shi, Gyu Ri dan Hee Ja datang menghampiriku.
“Annyeonghaseyo…” sapa mereka. “Annyeonghaseyo…” jawabku. “Heum… Lama yah menunggu dia…” ujar Gyu Ri. Nam Shi melanjutkan ucapan dari Gyu Ri “Aku melihat dia sedang di Perpustakaan menunggumu. Cepat sana”. “Gomawo” ucapku lalu pergi ke Perpustakaan. Ri, Hee Ja dan Nam Shi mengikutiku dari belakang.
“Oppa… Oppa…” panggilku mencari keberadaan Oppa Chun ji.

TO BE CONTINUED
Apa yg akan terjadi? Tunggu Part selanjutnya… :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar